Pada saat ini, permainan tradisional bagi anak-anak sudah tidak lagi banyak diminati. Karena anak-anak lebih senang bermain game di gadget. Padahal hal itu menyebabkan keaktifan anak jadi berkurang.
Permainan tradisional adalah permainan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Permainan tradisional berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya secara lisan.
Umumnya permainan tradisional sudah hada sejak zaman dahulu, karena sudah dimainkan turun-temurun dari nenek moyang.
Permainan tradisional dimainkan dalam suatu gerakan fisik, nyanyian, dialog, tebak-tebakan dan perhitungan.
Baca juga: 10 Permainan Tradisional Indonesia Roulette
Sebagian Permainan tradisional juga berdasarkan matematika dasar atau cekatan tangan seperti menghitung dan melemparkan batu ke suatu benda.
Setiap daerah tentu memiliki permainan tradisional masing-masing. Di mana permainan tradisional tersebut menjadi kebiasaan sebagai interaksi sosial serta membentuk ikatan antarsesama.
Manfaat permainan tradisional
Bermain merupakan hal yang mengasyikkan bagi anak-anak, terutama permainan tradisional. Kebanyakan permaianan tradisional dimainkan secara bersama-sama atau berkelompok.
Berikut beberapa manfaat dari permainan tradisional, di antaranya:
- Anak menjadi kreatif
- Mengembangkan kecerdasan logika anak
- Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak
- Bisa digunakan sebagai terapi untuk anak
- Mnegembangkan kecerdasan intelektual anak
- Mengembangkan kecerdasan emosi antarpersonal bagi anak
- Mengembangkan kecerdasan natural anak
- Mengembangkan kecerdasan musikan anak
Jenis permainan tradisional
Gangsing: Permainan tradisional yang menggunakan peralatan. (canva.com)
Pada dasarnya permainan rakyat atau tradisional terbagi atas dua jenis, yaitu permainan tanpa peralatan dan permainan dengan peralatan. Berikut penjelasannya:
Permainan tanpa peralatan
Permainan yang tidak menggunakan peralatan pendukung dalam melakukan permainan. Contoh permainan tradisional tanpa peralatan, di antaranya:
- Petak umpet
- Benteng atau gobak sodor
- Inji-injit semut
- Tam-tam buku
- ABC lima dasar
- Cublak- cublak suweng
- Ular naga
- Kucing-kucingan
Baca juga: Siapa Penemu Permainan Batu-Gunting-Kertas?
Permainan dengan peralatan
Permainan tradisional yang menggunakan alat atau benda waktu memainkannnya, antara lain:
- Egrang
- Kelereng
- Lompat tali karet
- Layang-layang
- Congklak
- Patok lele
- Bakiak
- Gasing
Nilai permainan tradisional
Nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional, adalah :
- Nilai kejujuran
Permainan tradisional melatih kejujuran seseorang. Artinya jika berbuat kesalahan maka akan kalah dan permainannya diganti. Selain itu tidak curang untuk memenangkan permainan.
- Nilai sportivitas
Dalam permainan tradisional ada sikap mematuhi aturan permainan. Setiap pemain harus mengikuti aturan yang disepakati. Jika pemain mengikuti aturan dan tidak berbuat curang, maka ia akan memenangkan permainan.
- Nilai kerja sama
Nilai kerja sama dalam permainan rakyat dapat dilihat dalam tim bermain. Kekompakan tim menjadi kunci memenangkan permainan. Sebaliknya, jika tim tidak kerja sama, maka tidak akan menang.
Baca juga: Nilai-Nilai pada Permainan Tradisional dan Cara Melestarikannya
- Nilai kecerdasan dan ketangkasan
Untuk mengalahkan lawan bermain tidak hanya dengan ketangkasan, tetapi juga harus memikirkan strategi. Berpikir untuk memperoleh kemenangan tanpa berbuat curang. Dengan strategi yang bagus, kemenangan dapat diraih.
- Nilai kepemimpinan
Dalam permainan dipimpin oleh ketua atau induk, sedangkan pemain lainnya menjadi anggota. Tugas pemimpin adalah untuk mengatur anggota kelompoknya dan menyusun strategi untuk memenangkan permainan. Kepemimpinan yang baik akan menghasilkan kerja sama yang baik pula.
- Nilai tenggang rasa
Kelompok satu menghormati kelompok lainnya dan menghargai orang lain.
- Nilai solidaritas
Permainan tradisional juga menumbuhkan rasa solidaritas. Kelompok yang menang akan menghibur kelompok yang kalah dan yang kalah akan menerima kekalahannya.