Informasi

Manfaat Bermain Game untuk Anak

Manfaat Bermain Game untuk Anak

Bermain game sering kali mendapat stigma negatif, terutama ketika berkaitan dengan anak-anak. Namun, jika dilakukan dengan bijak dan dalam batas waktu yang wajar, bermain game dapat memberikan berbagai manfaat positif bagi perkembangan anak. Berikut ini adalah beberapa manfaat bermain game untuk anak.

Pertama, bermain game dapat meningkatkan keterampilan kognitif anak. Banyak game yang dirancang untuk melatih otak dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, game teka-teki dan strategi dapat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Game yang melibatkan memori dan konsentrasi juga dapat membantu meningkatkan daya ingat anak.

Kedua, bermain game dapat membantu anak belajar bekerja sama dan berkomunikasi. Game multiplayer atau yang dimainkan secara online dengan pemain lain, memungkinkan anak untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-temannya. Ini mengajarkan mereka pentingnya kerja tim, komunikasi yang efektif, dan bagaimana bekerja menuju tujuan bersama. Selain itu, game juga bisa menjadi sarana untuk anak belajar menghargai pendapat orang lain dan belajar mengelola konflik.

Ketiga, bermain game dapat menjadi sarana untuk belajar bahasa dan budaya baru. Banyak game yang menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya dalam narasi dan dialognya. Ini dapat membantu anak memperluas kosakata dan meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Selain itu, beberapa game juga memperkenalkan anak pada budaya dan sejarah dari berbagai belahan dunia, yang dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka tentang keberagaman budaya.

Keempat, game dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik dan koordinasi mata-tangan. Banyak game, terutama yang melibatkan aksi cepat dan respons yang tepat, membantu anak melatih keterampilan motorik halus mereka. Koordinasi mata-tangan yang baik sangat penting untuk banyak kegiatan sehari-hari dan pendidikan, seperti menulis, menggambar, dan berolahraga.

Kelima, bermain game dapat memberikan hiburan dan relaksasi. Seperti aktivitas rekreasi lainnya, bermain game dapat membantu anak menghilangkan stres dan ketegangan setelah seharian belajar atau melakukan aktivitas fisik. Ini juga memberikan waktu bagi anak untuk bersantai dan menikmati diri mereka sendiri, yang penting untuk kesejahteraan mental dan emosional mereka.

Meskipun banyak manfaat yang bisa didapatkan dari bermain game, penting bagi orang tua untuk tetap mengawasi dan membatasi waktu bermain anak. Pilihan game juga harus disesuaikan dengan usia dan tingkat kematangan anak. Pastikan bahwa game yang dimainkan bersifat edukatif dan sesuai dengan nilai-nilai positif yang ingin ditanamkan.

Kesimpulannya, bermain game memiliki berbagai manfaat positif untuk anak, mulai dari peningkatan keterampilan kognitif dan motorik, pengembangan kemampuan sosial, hingga pembelajaran bahasa dan budaya baru. Dengan pengawasan dan pemilihan yang tepat, bermain game dapat menjadi bagian yang sehat dan bermanfaat dari kehidupan anak slot joker123.

Ini Nih Jenis Game yang Lagi Digandrungi Gen Z

Ini Nih Jenis Game

Industri game di Indonesia berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu juga diikuti dengan kemajuan teknologi serta industri mobile game yang ada saat ini.

Jenis game ada banyak macamnya, tak hanya dari komputer, laptop, tapi juga smartphone. Bahkan kini ada juga game konsol yang sedang tren di kalangan milenial dan Gen Z.

Lantas untuk Gen Z, game seperti apa sih yang mereka sukai?

Indonesian Gaming Product Manager Asus, Darien Theodric mengatakan, sebagai generasi yang suka tantangan dan banyak beraktivitas, Gen Z suka game yang mengasah kreativitas.

“Misalnya kayak Minecraft, walaupun cuma nyusun blok tapi bisa berkreasi sesuka hati mereka,” ujar Darien saat ditemui MNC Portal di acara ROG Alley Launch Event di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

Selain itu, lanjut Darien, Gen Z juga suka yang yang membuat mereka terlibat langsung mengambil keputusan.

maxbet

“Mereka suka game RPG karena game itu memberi kesempatan usernya untuk memilih agar bisa membawa cerita. Jadi Gen Z ini terlibat langsung untuk mengambil keputusan,” tuturnya.

Gen Z juga suka dengan game sosial, di mana mereka bisa bersosialisasi langsung dengan user lain.

“Misalnya Valorant, enggak hanya tembakan saja, tapi mereka bisa komunikasi dan ada komunitasnya,” tuturnya.

Darien menyebut, kalau Gen Z suka game yang simpel dan mudah di bawa kemana-mana. Sehingga mereka bisa tetap akses game yang disukai tanpa harus repot membawa PC.

Salah satunya adalah gaming konsol ROG Ally yang bisa menjawab kebutuhan para Gen Z yang hobi bermain game. Portable gaming konsol besutan Asus ini menawarkan pengalaman bermain game pada resolusi Full HD (FHD) secara portabel, serta mampu menjalankan game AAA terkini.

“Perangkat ini ditenagai oleh prosesor Ryzen Z1 Series terbaru dari AMD, prosesor terbaru yang telah dibangun menggunakan arsitektur Zen 4 dan AMD RDNA 3,” jelasnya.

Perangkat ini ditenagai oleh sistem operasi Windows 11. Artinya para user bisa memainkan semua game dari berbagai platform ternama seperti Xbox, Steam, Epic Games, EA Play, GoG Galaxy, serta Ubisoft Connect.

“Dengan ada ROG Ally ini sebenarnya membuat game yang biasanya dimainkan di desktop atau PC bisa dimainkan di manapun. Tak perlu khawatir meski ukurannya besar, namun perangkat ini ringan dan nyaman digunakan,” pungkas Darien.

Saat ini, Asus ROG Ally sudah rilis di Indonesia. Ada dua varian yang dihadirkan, yakni ROG Ally Z1 dibanderol dengan harga Rp10.099.000 dan ROG Ally Z1 Extreme di harga Rp11.299.000.

Nintendo Switch Lite

Nintendo Switch Lite, Jangan Sampai Salah Beli

Nintendo Switch dan Lite jadi konsol game yang sedan banyak di buru. Tak heran harga Nintendo Switch sampai melambung tinggi.

Sebelum beli, tahukah Anda ada dua varian dari Nintendo Switch ini. Yakni Nintendo Switch reguler dengan Nintendo Switch Lite.

Kedua konsol game ini punya perbedaan yang cukup jauh. Termasuh harga Nintendo Switch dan Switch Lite juga beda jauh juga.

Secara fisik, fitur dan spesifikasi cukup berbeda di antara keduanya. Namun sama-sama bisa memainkan game yang sama.

Game yang bisa di mainkan di Nintendo Switch Lite, pasti bisa jalan di versi reguler. Kecuali game yang mengandalkan Joy-con.

Lebih jelas, simak berikut ini perbandingan antara Nintendo Switch dan Nintendo Switch Lite dari www.ngilngof.com.

1. Ukuran Fisik

Nintendo Switch Lite

Nintendo Switch reguler memakai layar 6,2 inci beresolusi 720p. Switch lite hanya 5,5 inci beresolusi 720p juga.

Nintendo Switch Lite tidak memiliki joy-con yang bisa di lepas. Kontrolernya telah menyatu dengan body sehingga membuatnya lebih ringkas.

Dengan body lebih kecil, Nintendo memiliki berat 277 gram saja. Sedangkan Nintendo Switch bisa sampai 398 gram dengan joy-con.

Meski keduanya di rancang untuk di bawa-bawa, Nintendo  lebih nyaman di gunakan secara mobile. Lebih ringan, lebih kecil, namun performa sama.

2. Joy-con

Nintendo Switch Lite

Nintendo Switch Lite tidak memiliki Joy-con yang bisa di lepas. Otomatis tidak bisa main multiplayer di satu konsol game.

Sedangkan Nintendo Switch reguler, Anda bisa memberikan Joy-con satunya ke teman untuk main bareng di satu layar.

Karena tidak memakai Joy-con, Nintendo tidak memakan baterai lebih banyak. Di tambah, bluetooth bisa di manfaatkan untuk earphone atau headset.

Sedangkan Nintendo Switch reguler, bluetooth hanya di pakai untuk Joy-con. Jika ingin earphone atau headset wireless, butuh aksesori tambahan.

3. Fitur

Nintendo Switch Lite

Fitur utama dari Nintendo Switch adalah konektivitasnya dengan layar lebih besar. Tinggal pasang ke dock langsung main pakai TV.

Sedangkan Nintendo tidak punya kemampuan untuk di mainkan ke TV. Hanya bisa di layar mungil tersebut.

Dengan di masukkan ke dock, Nintendo Switch reguler punya port USB type-A yang memungkinkan lebih banyak terhubung ke aksesori.

Fitur lain dari versi reguler adalah kick stand yang memudahkan main dengan menaruh konsol game ini di meja. Berguna juga main bareng teman di satu layar.

4. Baterai

Nintendo Switch Lite

Nintendo Switch reguler memiliki baterai 4.310 mAh. Untuk generasi pertama, bisa main antara 2,5-6,5 jam. Sedangkan generasi kedua bisa 4,5-9 jam.

Nintendo Switch reguler memang punya dua generasi, yakni mengalami perbaikan dari sisi efisiensi daya. Alias lebih irit daya.

Sedangkan Nintendo punya baterai 3.570 mAh. Yang bisa membuatnya dimainkan antara 3-7 jam tergantung beratnya game.

5. Aksesori

Nintendo Switch Lite

Aksesori Nintendo lebih terbatas pada yang di sematkan ke konsol game ini. Dari case pelindung, sceenprotector, hingga earphone.

Nintendo Switch reguler punya lebih banyak opsi, termasuk aksesori untuk dock. Terlebih adanya tambahan port USB.

Lewat port USB type-A di Dock, bisa di sambungkan ke USB LAN adapter untuk jaringan kabel, bahkan hingga ke kipas pendingin.

Nintendo Switch reguler juga tersedia berbagai 3rd party Joy-con. Juga memungkinkan terkoneksi dengan kontroler secara kabel.

Kesimpulan

Lebih baik beli Nintendo Switch atau Nintendo Switch Lite? Tergantung, Anda tipe gamer seperti apa. Lebih suka main di TV atau secara mobile.

Jika lebih suka main di layar lebar seperti TV, Nintendo Switch jadi pilihan. Jika lebih banyak main secara mobile Nintendo lebih cocok.

Itulah perbandingan antara konsol game Nintendo. Mana yang jadi pilihan Anda?